Showing posts with label Renungan. Show all posts
Showing posts with label Renungan. Show all posts

Burung Pemakan Ikan

Seekor burung pemakan ikan tengah duduk di samping sebuah kolam kecil yang jernih airnya. Ia asik memandang ikan kecil dan sedang yang tengah berenang di dalam air. Hatinya begitu tersiksa setiap kali melihat ikan-ikan itu dengan bebasnya berenang. Karena ia begitu ingin menangkap dan memakannya. Tapi apa daya ia sudah terlalu tua dan tidak mampu untuk menangkap ikan bahkan ikan yang paling kecil sekalipun. 

Di balik mata air yang tenang ada dunia yang penuh dengan kegalauan dan hasrat. Karena bila kondisi seperti ini terus berlanjut, burung pemakan ikan yang sudah tua ini harus merelakan dirinya mati kelaparan. Ketika ia melihat ke dalam air, sesaat ia berpikir untuk menerapkan tipu daya demi memenuhi perutnya yang kosong. Ia mulai mendekat kolam kecil itu dan duduk tepat di samping rumah seekor kepiting. Setelah itu ia mulai berteriak seakan-akan merasakan kesakitan.

Kepiting keluar dari rumahnya dan bertanya, “Apa yang sedang terjadi padamu? Mengapa engkau terlihat begitu kusut dan sedih?”

Burung pemakan ikan menjawab, “Dunia yang ada ini tidak memberikan tempat kepadaku untuk bergembira dan merasa senang. Sudah lama aku tinggal di dekat kolam kecil ini. Hari ini ada dua orang pencari ikan yang melewati tempat ini. Ketika mereka melihat mata air yang penuh dengan ikan, mereka berencana dua atau tiga hari ke depan mereka akan mendatangi tempat ini setelah menangkap ikan di danau lain. Bila mereka tiba di sini, rencanaya semua ikan yang ada di sini akan ditangkap dan dibawa pulang.”

Kepiting mengabarkan apa yang disampaikan oleh burung pemakan ikan itu kepada ikan-ikan yang ada di kolam itu. Begitu mendengar berita itu, ikan-ikan sangat ketakutan. Mereka berkumpul dan mengelilingi kepiting. Salah satu dari ikan-ikan itu berkata, “Sekarang, bagaimana kita dapat keluar dari kolam ini? Kita sendiri tidak mungkin dapat melakukan itu. Satu-satunya yang dapat menolong kita adalah burung pemakan ikan. Kita harus menghadapnya.”

Ikan-ikan bersama kepiting berenang mendekati pinggir kolam untuk bermusyawarah dengan burung pemakan ikan. Burung pemakan ikan yang tidak punya kerjaan dan sedang duduk bermalas-malasan di pinggir kolam begitu gembira menyaksikan ikan-ikan mendekati pinggir kolam. Ia mengerti bahwa tipu dayanya mulai menunjukkan tanda-tanda keberhasilan.

Ikan-ikan itu bertanya kepadanya, “Menurutmu berapa lama lagi para pencari ikan itu akan mendatangi tempat ini?”

Burung pemakan ikan merapatkan sayapnya dan berkata, “Saya tidak tahu kapan tepatnya, tapi yang saya pahami, satu atau dua hari lagi mereka akan kembali ke tempat ini.”

Ikan-ikan bertanya lagi, “Apakah engkau bersedia menolong kami?”

Burung pemakan ikan yang menanti usulan seperti ini dengan segera berkata, “Tentu saja saya siap membantu kalian. Benar, kita selama ini adalah musuh, tapi ketika melihat kalian dalam kondisi sulit, maka kita harus saling membantu. Saya tahu ada kolam lain yang tidak jauh dari kolam ini dan tidak ada pencari ikan yang tahu tempatnya. Tapi kalian tahu bahwa aku ini sudah tua dan lemah. Saya tidak dapat membawa kalian secara keseluruhan. Untuk membawa kalian satu persatu ke sana membutuhkan satu hingga dua hari.” Ikan-ikan akhirnya menerima usulan burung pemakan ikan.

Burung pemakan ikan mulai melakukan pekerjaannya. Setiap harinya dalam dua tahap ia membawa beberapa ekor ikan dari kolam itu dan langsung memakannya. Selama beberapa hari burung pemakan ikan yang licik itu melanjutkan kerjanya dan ia berhasil memenuhi perutnya dengan ikan-ikan itu.

Setelah beberapa hari berlalu, kepiting berkata kepada burung pemakan ikan, “Saya ingin sekali melihat kolam lain yang engkau ceritakan itu dan setelah bertemu ikan-ikan yang engkau bawa ke sana, saya akan menceritakan keceriaan mereka kepada teman-temannya.”

Burung pemakan ikan berkata dalam hati, “Tampaknya kepiting mulai mengkhawatirkan kondisi ikan-ikan yang rencananya harus aku bawa ke kolam lain. Bila ini berlanjut, kekhawatiran ini akan menyebar kepada ikan-ikan yang ada di kolam dan mereka akan meragukan kejujuranku. Lebih baik aku membawanya berkumpul dengan “teman-temannya” agar dapat lolos dari gangguannya.”

Setelah itu burung pemakan ikan berkata kepada kepiting, “Ide yang baik sekali. Mari kita pergi sekarang juga. Naiklah ke punggungku dan kau akan kubawa ke tempat ikan-ikan itu. Kita akan sampai di sana tidak lebih dari satu jam perjalanan dan setelah itu kita kembali.”

Kepiting menerima tawaran itu. Ia lalu naik ke punggung burung pemakan ikan dan terbang di udara. Burung pemakan ikan ingin menjauhkan kepiting dari kolam penuh ikan itu dan di suatu tempat ia melemparkan kepiting ke bawah. Tapi burung pemakan ikan salah perkiraan. Ternyata kepiting sangat cerdas. Karena sekelabatan ia melihat tulang-tulang ikan di bukit. Ia tahu bahwa ikan-ikan yang dibawa burung pemakan ikan tidak pernah sampai di kolam yang dijanjikan. Mereka dibawa ke satu tempat dan dimakan di sana. Kepiting mulai merasa jiwanya juga sedang terancam. Untuk itu ia memutuskan untuk membalaskan dendam ikan-ikan itu.

Kepiting mulai melingkarkan tangannya di leher burung pemakan ikan. Dengan otot-otot tangannya yang kuat ia mulai mencekik leher burung pemakan ikan. Karena lehernya tercekik dan tidak mampu lagi bernapas, burung pemakan ikan dan kepiting keduanya terhempas ke bawah. Setelah yakin bahwa burung pemakan ikan telah mati, kepiting baru melepaskan jepitan tangannya di leher burung itu. Dengan segera ia kembali ke kolam dan mengabarkan apa sesungguhnya yang terjadi. Ia menceritakan segala makar yang dilakukan burung pemakan daging dan sekaligus kematiannya. Ikan-ikan begitu sedih mendengar kematian teman-temannya. Tapi mereka akhirnya memahami untuk tidak mudah percaya omongan musuh, bahkan mereka tidak boleh menanti kebaikan dari musuh.

Christopher Columbus: menegakkan sebuah telur

Suatu hari, setelah keberhasilan Christopher Columbus dalam ekspedisinya menemukan benua Amerika..
Diadakan pesta yang meriah untuk merayakan keberhasilannya..
di pesta itu, yang hadir tidak hanya orang2 yang simpati dengan dia, tetapi juga orang2 yang tidak suka, atau iri dengannya..Para bangsawan yang iri itu selalu berkata, “Kalau cuma menemukan benua baru sih, kita juga bisa.. dia cuma beruntung!”
Omongan tak sedap itu, akhirnya sampai ke telinga Columbus..
Akhirnya dia pun berkata pada semua yang hadir di pesta itu..
“Barang siapa yang bisa menegakkan telur rebus ini di atas meja, maka akan saya berikan sebagian kekayaan saya..” kata Columbus sambil memegang sebuah telur rebus..
Tentu saja, para bangsawan itu tertarik.. mereka smua berusaha menegakkan telur rebus itu..
Namun, setelah satu jam berlalu, tidak satu pun diantara mereka yang bisa menegakkan telur itu.. telur rebus itu selalu jatuh, dan tidak pernah mau tegak.. hal yang wajar, memang..
Akhirnya, salah seorang di antara mereka berteriak, “Kau mau mempermainkan kami yah, Columbus?!! Mana mungkin telur rebus bisa tegak?!!”
Columbus hanya tersenyum dan berkata, “Kalau begitu, sayembaranya kita sudahi sampai disini..” dia mengambil sebuah telur rebus. “Tentu saja telur rebus bisa ditegakkan!”
Semua orang penasaran dengan apa yang akan dilakukan olehnya. Ternyata, Columbus, dengan santainya menegakkan telur itu diatas meja, lalu menekannya, hingga bagian bawah telur rebus itu remuk, dan akhirnya bisa berdiri dengan tegak..
Semua orang tercengang, dan akhirnya bangsawan yang iri dengannya kembali berteriak, “Kalau begitu caranya!! KAMI JUGA BISA!!!”
Columbus, dengan santai menjawab, “Kalau bisa, kenapa tidak dilakukan?”
Demikianlah, perbedaan antara orang yang berhasil dan orang yang gagal, adalah tentang keberanian mereka dalam melakukan sesuatu..

Apa jawaban anda?

Apa jawaban anda? (Sebuah renungan)
Pahamilah sebuah pertemanan!
 
ini adalah sebuah pertanyaan bagus, cobalah menjawab.....
 
Anda sedang menyetir sendirian dengan mobil kecilmu, tengah malam, hujan deras
dan banyak guntur dan petir. Agak jauh dari perumahan penduduk.
 
Tetapi tiba-tiba, mobil anda di stop oleh 3 orang yang yang sedang menunggu tumpangan:
1. Perempuan tua yang sekarat, butuh bantuan darurat
2. Seorang teman lama, yang pernah menyelamatkan hidup anda
3. Partner yang sempurna, yang anda impikan selama ini.
 
Orang yang mana yang anda pilih, untuk ikut bersama anda.
Karena mobil anda kecil, jadi hanya muat satu orang bersama pengemudi.
 
Pikirkanlah baik-baik!!!!
(sebelum melanjutkan)

 
sebuah dilema moral, untuk memilih yang terbaik bagi anda dan sesama.
* Membawa wanita tua itu, karena butuh pertolongan  darurat (dia tidak punya banyak waktu menunggu), atau
* Memilih teman lama, yang pernah menyelamatkan hidup anda, ini adalah waktu yang tepat untuk membalasnya.
* atau Parrtner yang sempurna, yang belum tentu akan ketemu lagi seumur hidup.
 
Telah banyak yang menjawab pertanyaan ini, dan
mereka memilih yang terbaik menurut mereka.
Tetapi telah ditemukan 1 jawaban yang mengejutkan....
 

^^^
 
Dia menjawab dengan simpel:
"Saya akan memberikan kunci mobil saya kepada
teman lama yang pernah menyelamatkan hidup saya,
dan dia akan mengantarkan wanita yang sekarat itu.
Saya akan berdiri di samping partner yang saya idamkan,
sambil menunggu tumpangan yang akan lewat.

Sometimes, we gain more if we are able to give up our stubborn thought limitations.
Never forget to 'Think Outside of the Box.'

Bijaklah menanggapi masalah, karena semua pasti ada jalan keluarnya. Enjoy your day :)

Betapa Indahnya Kebohongan Ibu

Kebohongan Ibu
==============

Seorang ibu dlm hidupnya membuat kebohongan.

1. Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan memberikan makanan itu kpd anaknya dan berkata, "Cepatlah makan, ibu tdk lapar."

2. Wkt makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, "ibu tdk suka daging, makanlah, nak.."

3. Tengah mlm saat dia sdg menjaga anaknya yg sakit, Ia berkata,
"Istirahatlah nak, ibu msh blm ngantuk.."

4. Saat anak sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, "Simpanlah untuk keperluanmu nak, ibu masih punya uang."

5. Saat anak sdh sukses, menjemput ibunya utk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, "Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tggl di sana."

Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya akan menangis, ttp ibu msh bs tersenyum sambil berkata, "Jangan menangis, ibu tidak apa apa." Ini adalah kebohongan terakhir yg dibuat ibu.

Tidak peduli sebrp kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu slalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan diri kita tp tdk prnh membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya.

Smoga smua anak di dunia ini bs menghargai setiap kebohongan seorang ibu....karena beliaulah malaikat nyata yg dikirim TUHAN untuk menjaga kita (<3 U Mom)

Doa Nabi Sulaiman AS

ROBBI AUZI’NII AN ASYKURO NI’MATAKAL LATII AN’AMTA ‘ALAYYA WA ‘ALLA WAALIDAYYA WA AN’ A’MALA SHOOLIHAN TARDHOOHU WA ADKHILNII BIROHMATIKA FII ‘IBAADIKASH SHOOLIHIIN

“ Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau anugrahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridoi, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-hambaMu ”

Inilah amalan yang selalu dibacakan dan dimohonkan oleh Nabi Sulaiman dalam mencapai kesuksesannya di dunia dan akhirat. Nabi yang kekayaannya bukan lagi dalam bilangan trilyun. Melainkan separuh dari isi dunia.. Subhanallah.. Meskipun begitu tak ada kesombongan pada diri Nabi Sulaiman..

Berikut 5 poin dalam doa tersebut..

1. Nabi Sulaiman as memasrahkan dan bertawakal secara penuh meyerahkan dirinya agar ada dalam naungan dan perlindungan Allah SWT.
2. Nabi Sulaiman as selalu bersyukur dengan segala apa yang Allah berikan untuknya, walaupun sedikit atau banyak.
3. Nabi Sulaiman Sangat memuliakan orang tuanya, selalu mengingatnya bahkan di dalm doanya.
4. Nabi Sulaiman hanya mengerjakan amal baik yang diridhai oleh Allah SWT.
5. Nabi Sulaiman berkumpul dalam perkumpulan orang-orang yang Shaleh

manusia ibarat sebuah buku

Manusia seperti sebuah buku.
cover depan adalah tgl lahir.
cover belakang adalah tgl kematian.

Tiap lembarnya, adalah tiap² hari dalam hidup kita dan apa yg kita lakukan.

Ada buku yg tebal,
ada buku yg tipis.

Ada buku yg menarik dibaca,
ada yg tidak sama sekali.

Sekali menulis, tidak akan pernah berhenti sampai selesai.
Yg hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yg putih bersih, baru dan tiada cacat.

Sama dengan hidup kita,
seburuk apapun kemarin,
Tuhan selalu menyediakan hari yang baru untuk kita.

Kita selalu diberi kesempatan yg baru utk melakukan sesuatu yg benar dalam hidup kita setiap harinya, memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita yg sudah ditetapkanNya untuk kita masing².

Terima kasih Tuhan utk hari ųğ baru ini.

Nikmatilah dan isilah halaman buku kehidupanmu dgn hal² yg benar.

Dan jangan lupa, untuk selalu bertanya kepada Tuhan, tentang apa yg harus ditulis tiap² harinya.

Supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupanmu selesai, engkau didapati sebagai pribadi yg berkenan kepadaNya.

Dan buku kehidupanmu layak untuk dijadikan teladan bagi generasi setelahnya.

Selamat menulis di buku kehidupanmu, dengan tinta cinta dan pena kebijakan.


Aku berdoa dan berharap :

"agar Tuhan selalu menyertai setiap langkahmu"

..........karena.........

‎​Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa

langit itu selalu biru,
Bunga selalu mekar,
dan Mentari selalu bersinar..

Tapi ketahuilah bahwa Dia selalu

memberi pelangi di setiap badai,
Senyum di setiap air mata,
Berkah di setiap cobaan,
dan jawaban di setiap do'a.

Jangan pernah menyerah sahabat,
Terus berjuanglah

Keiklasan Akar terhdap Pohon

Marilah kita meniru Akar...yang aktif mencari sumber air untuk kehidupan sebuah pohon...Akar tangguh menembus kesulitan dan kerasnya tanah dengan berbagai ilmu yang dia miliki...setelah pohon tumbuh dengan indahnya dan dikagumi banyak orang...akar tidak iri pada batang, daun. bunga dan buah...dia tetap sembunyi dibalik tanah...menyimpan kekuatannya.....begitulah sikap ikhlas yang dilakukan semata karena mentaati kehendak Allah SWT...smg kita bisa melakukan segalanya dengan ikhlas dan mendapat keridhoanNya...aamiin yra...